Mikroorganisme dalam Bioteknologi: Pengenalan dan Jenis-Jenisnya
Mikroorganisme adalah organisme kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Menurut Ilham Nugroho, seorang peneliti di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB Biogen), ada tiga jenis mikroorganisme yang penting dalam bidang bioteknologi pertanian: bakteri, jamur, dan virus. "Mereka sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian," kata Nugroho.
Bakteri, contohnya, memainkan peran besar dalam siklus nitrogen, membantu tanaman mengambil nitrogen dari udara. Jamur juga memberikan kontribusi signifikan, terutama dalam mempromosikan pertumbuhan tanaman dan melawan patogen tanaman. Di sisi lain, virus dapat digunakan sebagai agen biokontrol untuk melawan hama tanaman.
Setelah Mengenal Mikroorganisme: Peran Strategisnya dalam Bioteknologi Pertanian Indonesia
Mikroorganisme memiliki peran yang besar dalam pertanian Indonesia. Mereka digunakan dalam berbagai proses, dari pembuatan pupuk organik hingga pengendalian hama. Nugroho menambahkan, "Mikroorganisme ini juga digunakan untuk menghasilkan bioenergi, seperti biogas, yang sangat penting untuk pertanian berkelanjutan."
Bakteri nitrogen-fixing, seperti Rhizobium, digunakan secara luas dalam pertanian untuk meningkatkan ketersediaan nitrogen bagi tanaman. Nugroho menggarisbawahi, "Tanaman legum yang ditanam dengan Rhizobium dapat meningkatkan hasil panen hingga 20%." Ini jelas menunjukkan bagaimana mikroorganisme dapat membantu meningkatkan produktivitas pertanian.
Jamur benefisial juga sangat penting dalam pertanian. Mereka mempromosikan pertumbuhan tanaman dan membantu melawan penyakit tanaman. Sebagai contoh, Trichoderma digunakan untuk mengendalikan berbagai penyakit tanaman, termasuk layu Fusarium dan busuk akar Phytophthora. Nugroho menyatakan, "Trichoderma dapat mengurangi keparahan penyakit hingga 50%."
Sementara itu, virus dapat digunakan sebagai agen biokontrol untuk melawan hama. Nugroho memberikan contoh bagaimana virus Baculovirus digunakan untuk mengendalikan hama ulat grayak. "Baculovirus sangat efektif dalam mengurangi populasi ulat grayak," jelasnya.
Secara keseluruhan, peran mikroorganisme dalam bioteknologi pertanian sangat penting. Mereka membantu meningkatkan produktivitas, menjaga kesehatan tanaman, dan mendukung pertanian berkelanjutan. Tak heran jika mikroorganisme sering disebut sebagai ‘pahlawan sejati’ dalam pertanian modern. Nugroho mengakhiri, "Tanpa mikroorganisme, pertanian modern seperti yang kita kenal sekarang mungkin tidak akan ada."